Getty Images
Penolakan itu dilatarbelakangi oleh adanya pemain dari salah satu tim yang bertanding yang mengenakan jilbab.
Ofisial mengirimkan laporan kepada Liga Languedoc-Roussillon mengenai pemain Petit-Bard Montpellier yang mengenakan jilbab tersebut. Pihak liga kini harus memutuskan apakah harus mengulang laga atau memberikan kemenangan kepada Narbonne.
Meski terkesan rasis, penolakan ofisial untuk memimpin laga mungkin didasarkan atas aturan FIFA di tahun 2007, yang sejauh ini belum dicabut, yang melarang pemain wanita muslim mengenakan jilbab saat pertandingan. Larangan diberikan atas dasar pertimbangan keamanan.
Aturan tersebut mendapat kecaman dari sejumlah pihak, termasuk PBB, dan menuntut FIFA mencabut aturan tersebut atas dasar keadilan dalam memberikan kesempatan bermain kepada siapa saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar