PM Inggris, David Cameron (foto: Telegraph)
LONDON - Perdana Menteri Inggris, David Cameron, dikabarkan akan mengusulkan kepada pihak Twitter untuk membuka markas besar di London untuk operasional di Eropa.
Dilansir melalui Telegraph, Selasa (14/12/2010), David Cameron mengutarakan hal ini saat bertemu dengan delegasi Twitter di London beberapa waktu lalu. Aksi Cameron ini merupakan penekanan atas usulan yang dikemukakan sebelumnya oleh Walikota London, Boris Johnson.
Cameron dan Johnson, keduanya telah melayangkan usulan ini kepada Direktur Strategi Internasional Twitter, Katie Jacobs Stanton. Dalam usulannya, Cameron meminta agar Twitter memilih London sebagai lokasi bercokolnya markas besar mereka di Eropa, bukan negara Eropa lainnya.
"Yang penting bagi mereka adalah, Twitter mau bertandang ke London. Di sini mereka telah melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris, David Cameron, dan Walikota London, Boris Johnson, serta pejabat di industri periklanan, dan mitra kerja Twitter," tulis Telegraph.
Stanton mengaku cukup berkesan dengan kunjungannya ke London dan keramahan yang ditawarkan para pejabat pemerintah itu. Bahkan ia memuji Cameron dan Johnson dalam akun Twitter pribadinya.
"Sangat terkesan dengan PM Cameron, @MayorOfLondon & juga tim @number10," ujar Stanton.
Lebih lanjut, dalam Twitter tersebut, Stanton menuliskan jika Twitter memang sedang mempertimbangkan London dan beberapa negara Eropa untuk dijadikan lokasi kantor pusat di Eropa.
Sayangnya meski menginginkan Twitter berlokasi di London namun Cameron mengatakan jika dirinya tidak memiliki akun Twitter. Pasalnya Cameron takut ia akan mengatakan hal yang salah di Twitter dan dihujat orang karena kesalahan itu.
"Masalahnya, dengan Twitter, adalah kecepatannya meng-update informasi. Terlalu banyak nge-tweet akan membuatmu terus mengoceh dan berbicara omong kosong," ujar Cameron.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar